Sungguh ironis memang, jika kita berbicara tentang masalah pendidikan di Indonesia. Di tanah air yang kita cintai ini, pendidikannya tidak merata dan hanya terfokus di pulau jawa. Sedangkan di pulau-pulau lainnya yang namanya pendidikan sungguh sangat menyedihkan keadaannya. Biaya sekolah yang tinggi membuat para orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya walau hanya sampai tingkat lulus SLTP. Inilah realitas yang terjadi di tanah air kita saat ini, para pejabatnya dari eksekutif, legislatif, yudikatif hanya mementingkan diri dan kelompok mereka sendiri, bukan untuk rakyat.
Bohong belaka saat pemerintah mencanangkan biaya sekolah gratis (Biaya Operasional Sekolah), kenyataannya di lapangan untuk masuk sekolah negeri pun harus membayar dengan mahal. Kebobrokan bangsa ini sudah terjadi dari masa lalunya, jika pendidikan suatu bangsa/negara lemah, maka sampai kapanpun negara itu sulit untuk maju. Generasi penerus bangsa ini yang tidak mengenyam pendidikan akan menjadi bodoh, terbelakang, selalu dijajah oleh Amerika. Kebodohan akan berdampak pada kemiskinan, dan kemiskinan akan berdampak pada kejahatan/kriminalitas yang semakin meningkat.
Banyak para ilmuwan yang sudah mengenyam pendidikan yang tinggi lalu meninggalkan Indonesia, karena negara ini tidak dapat menjamin pekerjaan dan kelayakan hidup bagi rakyat. Sungguh sangat ironis dan miris di hati, bagaimana pemerataan pendidikan di Indonesia akan terwujud? mustahil rasanya..... karena di pelosok-pelosok, dari Sabang sampai Merauke masyarakat Indonesia masih banyak yg berada di bawah garis kemiskinan. Untuk kehidupan sehari-hari saja sangat sulit, apalagi untuk menyekolahkan anak-anak mereka.
Tak dapat dipungkiri, inilah realitas yang terjadi pada tanah air kita ini, dari dahulu sampai hari ini. Jika kita bertanya, siapakah yang harus bertanggung jawab akan hal ini....?? jawabnya tidak lain dan tidak bukan adalah Pemerintah. Jika kita berbicara tentang kualitas pendidikan di Indonesia, kualitas pendidikan di Indonesia hanyalah terpaku di pulau Jawa, tetapi di luar pulau Jawa kualitasnya tidaklah sebagus pendidikan di pulau Jawa.
Jika pemerintah kita memang serius untuk menuntaskan hal ini, mulailah dengan memberikan kehidupan yang layak dan memberdayakan bagi para masyarakat Indonesia, terutama di pelosok-pelosok. Memberikan pekerjaan bagi para pengangguran sebagai jalan untuk mengurangi tingkat kriminalitas. Jika pemerintah kita masih mementingkan diri dan kelompoknya, sampai kapanpun Indonesia akan tetap bobrok. Seandainya pendidikan diberikan pemerintah secara gratis, itu pun belum cukup, karena yang digratiskan hanya bayar SPP setiap bulan, bukan untuk biaya buku paket, seragam, transport setiap hari berangkat sekolah.
Sungguh menyedihkan, ingin rasanya hati ini untuk berteriak, bangsa dan negara ku yang begitu kaya akan Sumber Daya Alam ini rakyaknya kelaparan, miskin, tidak dapat mengenyam pendidikan. Hampir seluruh kekayaan tanah air kita ini justru diambil oleh pihak asing. Ya Allah, sesungguhnya engkaulah hakim yang seadil-adilnya, kami rakyat yang tak berdosa telah dizolimi oleh para pejabat-pejabat pemerintah dan pihak asing.
-Aulia Rahman-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar